Posted by : for everyone
Kamis, 08 Desember 2016
TEMAN
![]() |
(ilustrasi) Ryo(merah)Kiri dan Kumaru(putih) Kanan) |
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~TEMAN~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi seperti biasa, perlahan ia mulai mengerjapkan kedua matanya. Suasana yang tenang kini menjadi bising, dilihatnya jam yang menjadi penyebab utama terjadinya kebisingan di pagi hari ini,. Jarum jam kini menunjukkan pukul 06.00 pagi "Wah,,, gawat lagi-lagi terlambat bangun pagi". ucapnya yang suaranya masih sangat serak, ia pun segera bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
"Hari ini apakah akan menyenangkan? Oh... tentu saja tidak pasti akan sepertia biasanya yaitu sangat membosankan." gumamnya yang kini segera turun ke lantai dasar untuk sarapan. "Hari ini tidak dia antar lagi? Kenapa?". ucapnya kepada ibunya. "Tidak sayang, ayah ada meeting pagi-pagi jadi mengertilah, kamu sudah besar jadi bisakan ke sekolah sendiri". ucap ibunya yang segera berangkat ke kantornya. Dia pun menghela nafas dan segera menyelesaikan sarapannya. "Baiklah bu aku akan pergi sendiri." ucapnya sambil memakai sepatu yang kini wajahnya berubah kembali menjadi muram. "Ibu aku berangkat dulu ya" teriaknya sambil bergegas menuju ke sekolah.
Yah! Dia adalah kumaru, ibunya yang menamai dengan sebutan "kumaru" dikarena pada saat kumaru masih dalam kandungan ibunya suka sekali dengan beruang dan kemudian ibunya memutuskan untuk menamainya dengan sebutan "kuma" berasal dari bahasa jepang yang berartikan "beruang". Kumaru kini duduk di kelas 3 di SMP Tsukaba Japanese International Jakarta School, yang berlokasikan tepat di jakarta pusat. Tak jauh dari rumah kumaru namun setiap hari kumaru diantar oleh ayahnya karena satu arah dengan kantor ayahnya.
Kumaru adalah anak yang pendiam tidak seperti siswa dan siswi lainnya di sekolahnya yang suka bercanda dan membuat kelas menjadi riuh. Kumaru yang selalu perasaannya dilingkupi dengen kesedihan dan cenderung cuek juga putus asa dan sangat merendahkan dirinya. Walaupun demikian tetapi kumaru selalu menyembunyikan rasa sakitnya itu didalam hatinya sehingga dia lebih cenderung untuk menyendiri dan terbilang anti sosial.
Ada waktu dimana sangat membutuhkan sosok seorang teman yang ingin berteman dengannya tanpa memanfaatkan dirinya, namun rasanya nihil hal itulah yang selama ini terpikir di benak kumaru. Tak seorang pun tau akan isi hatinya kumaru bahkan kedua orang tuanya sama sekali tidak mengerti akan dirinya. Dikarenakan kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan selalu menyerahkan kumaru kepada pembantu rumah tangga. Disekolah pun demikian dahulu kumaru mempunyai teman namun temannya itu memanfaatkan kumaru dan kumaru pun memutuskan untuk meninggalkan temannya hal itu terus berulang. Akhirnya kumaru pun memutuskan untuk tidak berhubungan dengan sosial dan lebih memilih untuk menyendiri. Sedih memang rasanya namun kumaru adalah salah satu sosok yang sangat pantang menyerah, sampai pada waktu saatnya kumaru menemukan sosok seorang teman sejati bahkan sahabat sejati untuknya.
Akhir-akhir ini nilai kumaru terus menurun. "Haah.." hela nafas beratnya sambil memandang jendela dan melihat ke atas langit "Aku tidak bermaksud untuk membenci seseorang tetapi melihat tingkah dan raut wajahnya membuatku kesal". ucapnya dalam hati, yah memang kumaru sangat tidak suka terhadap orang-orang baik siswa di sekolah maupun orang lain yang selalu menatap dirinya dengan sesuatu kebencian terhadap dirinya.
Kringg~~~ Kring~~~~
Terdengar suara bunyi bel yang pertanda sekolah telah berakhir untuk hari ini. "Nah, kalian silahkan untuk bersiap-siap, pelajaran untuk hari ini cukup sampai disini." tegas guru yang bergegas meninggalkan kelas. Dilihat kumaru segera meninggalkan sekolah wajahnya terlihat begitu lelah dan lesu juga murung sebenanrnya kumaru sangat-sangat kesepian bagaimana tidak setiap hari dia hanya menghabiskan didalam rumah dan hanya sendirian ditemani dengan gedget dan tidak untuk bermain sosial media atau sejenisnya dia hanya menggunakannya untuk mendengarkan musik saja. Tidak ada teman maupun kebersamaan keluarga yang berada disampingnya sungguh betapa malangnya dia.
Keesokan harinya......
"Hey kumaru, kenapa kamu selalu terdiam? memangnya kamu kira tidak ada yang memperhatikan dirimu selama ini disekolah? hey aku selalu memperhatikan dirimu dan kamu selalu terdiam dan menatap ke arah jendela terus dan selalu sendirian?" Sahut ryo. Ryo adalah teman sekelas kumaru namun mereka tidak terlalu dekat dan memang ryo juga orang yang sangat sibuk selain menjadi ketua osis dia dalah anak yang rajin dan juga pintar di kelas meupun sekolah dan dia adalah salah satu murid yang pernah mendapatkan peringkat utama untuk satu sekolah SMP Tsukaba Japanese International Jakarta School dia memang termasuk kedalam keluarga blesteran kakeknya orang amerika neneknya indonesia dan ayahnya asli orang jepang. Dia memang disuruh oleh kakeknya untuk bersekolah ke luar negri namun karena sehubung ayahnya dan ibunya ada urusan di indonesia jadi untuk SMP keluarganya memutuskan agar ryo sekolah di indonesia dahulu. Dia sangat periang dan juga aktif dan sangat cepat akrab kepada siapapun meskipun orang yang tidak dia kenal sangat berbanding terbalik 180 derajat dengan kumaru.
"Tidak ada apa-apa" jawab kumaru dengan nada sinis seperti biasanya. Ryo yang mendengar hanya tertawa kecil dan berusaha untuk mencairkan suasana dan bisa terbilang sok akrab dengan kumaru. " Oh yah Nanti pulang sekolah pulang bareng yuk..." ajak ryo kepada kumaru. Kumaru mengerutkan dahinya "Hah? pulang bareng? bukannya arah rumah kita beda yah? lagi aku kan jarang ngobrol bareng kamu kayak baru kenal tapi kok sudah sok akrab begini?". Jawab kumaru dengan panjang lebar, ryo yang mendengar jawaban dari kumaru pun terus memaksa kumaru agar mau pulang bersama dengannya. "Ayolah lagian juga hari ini aku gak ada jadwal kemanapun dan juga teman-temanku lagi pada sibuk sendiri dan juga besok libur kan ayolah jangan menyendiri terus kali... kali-kali hangout bareng come on mau yah." setelah ryo menjelaskan kepada kumaru, kumaru pun menganggukkan kepalanya dan mau untuk pulang bersama dengan ryo.
Ternyata seperti yang sudah direncanakan oleh ryo, ia mengajak kumaru ke cafe dahulu dan bukannya pulang ke rumah masing-masing, kumaru pun hanya menuruti apa kata-kata ryo mengingat juga di rumah akan jauh lebih membosankan dari pada hangout bareng ryo.
~~~~Cafe~~~~
"Nah... coba ceritakan kepada ku apa masalahmu sebenarnya yang membuat dirimu menutup diri dari sosial, aku tidak mau loh salah satu teman sekelasku ada yang seperti itu karena kita ini adalah satu keluarga yah walaupun aku sendiri jarang berada di kelas dikarenakan ada kegiatan-kegiatan khusus dari sekolah". ucap ryo sedikit dengan bercandaan kecil. Namun dia sangat serius terhadap masalah temannya ini bukan berarti ingin mencampuri urusan orang lain tapi ini adalah sebuah hal yang mungkin positif untuk dilakukannya.
Kumaru yang mendengar pertanyaan dari ryo pun langsung tertegun, antara ingin menceritakannya atau akan terus menutupinya. Setelah lama berfikir kumaru pun memutuskan untuk menceritakannya karena kumaru sendiri menganggap ryo sebagai sosok yang berbeda dengan yang lainnya dan tidak se "licik" mereka yang kepo terhadap urusan orang lain.
"Entahlah, aku pikir semua orang telah membenciku dan menjauhiku, aku merasa didiamkan oleh semua orang." jawab kumaru. Ryo yang mendengar jawaban kumaru pun terbahak-bahak dia pun tertawa namun segera menjelaskan kepada kumaru "Bukannya dirimu yang mendiamkan mereka dan menjauhi mereka dan memutuskan untuk tidak berhubungan dengan sosial." ucap ryo yang kini menjadi serius. "Yah.. itu sih salah mereka duluan jadi aku berbuat demikian." ucap kumaru yang tidak mau dirinya disalahkan. "Hmmm.." gumam ryo sambil menyedot minuman jus alpukat yang dipesannya.
"Terus kamu tidak mau mencoba untuk mencari teman? dan memutuskan untuk menyendiri begini?." tanya ryo. " Tidak, aku takut dikhianati lagi dan diremehkan juga hanya dimanfaatkan saja lagian pula tidak ada yang mau berteman dengan diriku ini." jawab kumaru dengan tegas dan sedikit nada ditekan. "Heh... siapa bilang tidak ada yang mau berteman dengan mu kumaru, ada banyak loh yang mau berteman dengan mu diluarsana dan mungkin disekolah juga ada kok mungkin itu karena mereka takut untuk mendekati dirimu kumaru." jawab ryo. Kumaru hanya terdiam dan memainkan sedotan di gelasnya entah kenapa lagi-lagi dia begitu merasa menyesal.
"Aku sudah lama menganggap kamu teman aku lho, cuman baru kali ini aku hangout bersama dengan mu, hehe tidak usah khawatir gak punya teman juga kan masih ada aku." ungkap ryo dengan senyeman lebar. Kumaru yang melihat hanya membalas senyuman dari ryo, dia percaya kepada ryo dan berharap semoga ryo tidak seperti yang lainnya yang "licik" terhadap diri kumaru.
Mungkin kali ini kumaru merasa lega dan tidak terbebani, hari-hari pun tidak biru seperti biasa yang dulu kumaru rasakan kali ini ryo selalu mengajak ngobrol dan jika ryo mempunya waktu luang dia selalu mengajak hangout bersama. Kali ini kumaru bisa tersenyum kembali dan dia selalu berharap dan berdo'a supaya Ryo adalah sosok seorang "TEMAN" yang sesunggunya bahkan menjadi sosok seorang sahabat bagi kumaru. Dirumah pun begitu kumaru tidak merasa kesepian lagi dikarenakan teman-teman ryo begitu juga dengan ryo selalu berkunjung ke rumah kumaru untuk belajar kelompok pastinya dan belajar bersama juga melepas penat. Kumaru begitu senang dan sangat senang kumaru berharap semoga akan terus seperti ini dan selamanya seperti ini.
Ilustrasi picture by anime little busters refrain